SEDULUR PAPAT
Setiap manusia
memiliki cara yang unik dalam memahami dan memaknai informasi yang diterima
melalui Panca Indra. Informasi yang masuk (stimulus ) melalui Panca Indra akan
mengalami sebuah proses penyaringan sebelum informasi tersebut dimaknai dan
diterjemahkan sebagai sebuah perilaku, sikap maupun perkataan.
1.
Mata ( Visual) secara fungsinya adalah untuk
melihat. Dari proses melihat memberikan informasi ke otak sebagai sebuah gambaran, bentuk, warna,
ukuran.
2.
Telinga ( Auditori) secara fungsi adalah untuk
mendengar, informasi yang diterima otak
memalui telinga diartikan atau dikodekan dalam bentuk suara suara dan
kata kata.
3.
Tubuh (Kinestetik) informasi yang diterima kemudian
dikodekan menjadi sebuah perasaan perasaan, tekstur, panas dingin.
4.
Lidah dan hidung dikodekan menjadi rasa
pengecapan ( asin,manis,pedas, dll ) dan
penciuman (aroma ).
Kemampuan panca indra menangkap dan memberikan
informasi ini ternyata di dalam ajaran jawa juga dipelajari hal yang serupa,
dan lazim dikenal sebagai sedulur papat.
Konsep sedulur papat didalam tradisi jawa kuno adalah
:
1.
Sedulur
siji yang mempunyai kemampuan untuk
memberikan informasi tentang gambaran, bentuk, warna, berpusat di mata.
2.
Sedulur
loro mempunyai kemampuan untuk memberikan informasi tentang suara suara,
kata kata dan berpusat di telinga
3.
Sedulur
telu mempunyai kemampuan untuk merasakan, panas, dingin, berkontur, halus
dan sebagainya berpusat dikulit tubuh manusia
4.
Sedulur papat mempunyai kemampuan untuk
mencium bau, merasakan manis ,asin dan lainya.
Sedulur Papat bisa diajak komunikasi dan dimintai
pertolongannya ( Makaryo dlm bahasa jawa) dalam rangka mewujudkan impian manusia,
Atau dalam bahasa yang lain adalah memanfaatkan seluruh Sub Modallity untuk melakukan perubahan perilaku manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)